Kamis, 20 Desember 2012

Nemathelminthes

Nemathelminthes (Cacing benang) dan Ciri-cirinya- Nama Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nematos yang berarti benang dan nelminthes yang berarti cacing, Nemathelminthes berarti cacing benang. Pernahkah Anda mendengar orang sakit cacingan atau kremi dan pernahkah Anda melihat bentuk cacingnya? Golongan cacing kebanyakan bersifat mikroskopis.
1) Ciri-Ciri Umum Nemathelminthes
Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig. Tubuh dari cacing ini gilig, tidak bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan hewan yang triplobastik pseudoselomata. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh pada coelom yang berfungsi sebagai sistem peredaran darah. Phylum Nematoda ini ditemukan di habitat air, tanah lembap, jaringan tumbuhan serta pada cairan dan jaringan hewan lainnya. Menurut Campbell (1998: 602), sekitar 80.000 spesies Nematoda telah diketahui. Nematoda yang ada, jumlahnya 10 kali lipat dari nematoda yang telah diketahui. Ukuran nematoda berkisar dari yang berukuran kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 m. Nematoda ada yang hidup bebas dan juga parasit pada hewan lainnya. Nematoda umumnya bereproduksi secara seksual. Kelamin jantan dan betinanya terpisah pada individu yang berbeda. Ukuran tubuh betina biasanya lebih besar dari jantan. Fertilisasi terjadi secara internal dan betina mampu menghasilkan telur sebanyak 100.000 butir atau lebih setiap harinya. Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada cacing betina. Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem pencernaannya sudah lengkap. Tahukah Anda cacing ini tidak memiliki sistem pembuluh darah dan sistem pernapasan? Bagaimana dia melakukan pernapasan?
Gambar 8.25 Contoh cacing NemathelminthesGambar 8.25 Contoh cacing Nemathelminthes
Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm –35 cm ini memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur dalam satu kali pengeluaran. Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan atau telapak kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil. Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit ascariasis. Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh manusia. Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13). Cacing ini disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.
2) Perkembangbiakan Nemathelminthes
Pernahkah Anda melihat cacing tanah? Cacing tanah ada yang besar dan ada pula yang kecil? Bila cacing tanah itu besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila cacing tanah itu kecil, berarti merupakan cacing jantan. Jika Anda amati, cacing jantan ini mempunyai bagian ekor (posterior) di dekat lubang anus yang terdapat tonjolan disebut penial setae. Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan cacing betina tidak memilikinya. Dengan demikian reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.
3) Jenis-Jenis Nemathelminthes
Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup. Beberapa contohnya sebagai berikut.
a) Cacing Perut (Ascaris lumbricoides). Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau cacing gelang, mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Karena hidupnya di dalam usus manusia, maka cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus.
Gambar 8.26 Ascaris lumbricoidesGambar 8.26 Ascaris lumbricoides
Pada penderita cacingan, kadang-kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia). Karena suhu badan penderita lebih panas, maka cacing tersebut tidak tahan berada di dalam usus dan akan bergerak keluar, bahkan ada yang keluar melalui kerongkongan. Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses kemudian termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman. Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Dari jantung kemudian menuju paru-paru. Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan. Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke dalam usus dan menetap hingga menjadi dewasa. Coba Anda pikirkan bagaimana jika cacing ini sampai ke mata atau otak? Setelah Anda mengetahui daur hidupnya, coba buatlah skema daur hidupnya agar Anda lebih jelas dan mudah untuk mempelajarinya! Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing ini? Usaha yang dapat kita lakukan adalah makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar dari lalat dan debu yang mengandung telur cacing. Selain itu, kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Mengapa penyakit cacingan sering menyerang anak-anak? Pikirkan!
b) Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale). Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang orang-orang yang bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di dalam usus manusia yang mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan menembus kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti cacing perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia. Mengapa dapat menyebabkan penyakit anemia? Coba pikirkan! Perlu Anda ketahui Ancylostoma duodenale hidup di Afrika dan Necator americanus hidup di Amerika.
c) Cacing Kremi (Enterobius vermicularis/Oxyuris vermicularis). Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi? Penyakit ini sering diderita anak-anak kecil. Penyakit ini menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur. Apa yang menyebabkan rasa gatal tersebut? Cacing tersebut bertelur di sekitar dubur. Saat bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal. Apabila digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari. Bagaimana jika penderitanya lupa mencuci jarinya kemudian makan? Bila itu terjadi, maka telur akan masuk ke dalam perut kemudian masuk ke dalam usus. Di sinilah telur itu akan menetas menjadi dewasa. Mudah sekali cara penularannya, bukan?
d) Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti). Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filaria. Pernahkah Anda mendengar penyakit kaki gajah (elephantiasis)? Cobalah Anda perhatikan Gambar 8.27!
Gambar 8.27 Penyakit kaki GajahGambar 8.27 Penyakit kaki Gajah
Gambar itu memperlihatkan penderita penyakit gajah. Terlihat kaki penderita menjadi bengkak, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.
4) Peranan Nemathelminthes dalam Kehidupan
Karena cacing ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup, maka bersifat merugikan kehidupan manusia. Anda tentu sudah mengetahuinya dari uraian di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar